Penyakit / Kelainan:
A) Pada tulang
1. Kiposis / Kyphosis
Kiposis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana
tulang belakang melengkung ke depan yang mengakibatkan penderita menjadi
terlihat bongkok
2. Lordosis
Lordosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang
belakang melengkung ke belakang yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat
bongkok ke belakang.
3. Skoliosis / Scoliosis / Skeliosis
Skoliosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang
belakang melengkung ke samping baik kiri atau kanan yang membuat penderita
bungkuk ke samping.
4. Sublubrikasi
Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang pada bagian
leher yang menyebabkan kepala penderita gangguan tersebut berubah arah ke kiri
atau ke kanan.
5.Osteomalacia
Penyakit ini
mengakibatkan tulang menjadi lunglai diakibatkan kekurangan
vitamin D
atau kesalahan metabolisme di dalam tubuh
6.Rickets
Rickets sering dialami oleh anak-anak
yang sedang tumbuh. Formasi tulang pada penderita rickets abnormal, yaitu
terjadi penumpukan kalsium di dalam tulang karena terlalu banyak mengonsumsi
susu berkalsium atau akibat radiasi sinar matahari.
7.OsteomyelitisInfeksi
ini menyerang tulang dan diakibatkan oleh bacteremia yang menyebar dan mengurangi kekuatan tulang.
Penyakit / Kelainan:
B) Pada
sendi
1. Keseleo /
Terkilir / Sprained
Terkilir
atau keseleo adalah gangguan sendi akibat gerakan pada sendi yang tidak biasa,
dipaksakan atau bergerak secara tiba-tiba. Umumnya kesleo bisa menyebabkan rasa
yang sangat sakit dan bengkak pada bagian yang keseleo.
2. Dislokasi / Dislocation
Dislokasi
adalah gangguan pada sendi seseorang di mana terjadi pergeseran dari kedudukan
awal.
3. Artritis
/ Arthritis
Artritis
adalah radang sendi yang memberikan rasa sakit dan terkadang terjadi perubahan
posisi tulang. Salah satu contoh artritis yang terkenal adalah rematik.
4. Ankilosis
/ Ankylosis
Ankilosis
adalah gangguan pada sendi dan menyababkan sendi tidak dapat digerakkan di mana
ujung-ujung antar tulang serasa bersatu.
Penyakit / Kelainan:
C) Pada otot
1. Kelelahan
Otot
Kelelahan
otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak mampu lagi melakukan kontraksi
sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot atau kejang-kejang otot.
2. Astrofi
Otot
Astrofi otot
adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang menjadi kecil dan kehilangan
fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan oleh penyakit poliomielitis.
3. Distrofi Otot
Distrofi
otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-anak karena
adanya penyakit kronis atau cacat bawaan sejak lahir.
4. Kaku
Leher / Leher Kaku / Stiff
Kaku leher
adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot yang radang / peradangan otot
trapesius leher karena salah gerakan atau adanya hentakan pada leher serta
menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada leher seseorang.
5. Hipotrofit Otot
Hipotrofit
otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar
dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas otot yang berlebihan yang umumnya
karena kerja dan olahraga berlebih.
6. Hernis
Abdominal
Hernis
abdominal adalah kelainan pada dinding otot perut yang mengakibatkan penyakit
hernia atau turun berok, yaitu penurunan usus yang masuk ke dalam rongga perut.
Pencegahan :
A) Pada tulang
1.
Berolahraga teratur akan mengurangi risiko terkena penyakit tulang. Dengan
banyak bergerak, komposisi tulang akan padat dan dapat dihindari keropos atau
patah tulang.
2. Asupan makanan harus yang bergizi dan berserat tinggi. Usahan untuk mengonsumsi susu berkalsium tinggi
3. Jika Anda merasa ada keluhan di seputar tulang atau persendian, segera berkonsultasi ke dokter.
4. Melakukan diet seimbang dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin D
5. Dianjurkan untuk tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
6. Melakukan tes kekuatan tulang secara rutin
2. Asupan makanan harus yang bergizi dan berserat tinggi. Usahan untuk mengonsumsi susu berkalsium tinggi
3. Jika Anda merasa ada keluhan di seputar tulang atau persendian, segera berkonsultasi ke dokter.
4. Melakukan diet seimbang dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin D
5. Dianjurkan untuk tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
6. Melakukan tes kekuatan tulang secara rutin
Pencegahan :
B) Pada sendi
Terapi non obat :
1. menurunkan
berat badan bagi yang kelebihan berat badan
2. latihan
menguatkan otot paha dan pinggul untuk menjaga kebugaran tubuh
3. memakai knee brance selama
diperlukan
4.selalu
melakukan pemanasan dan menjaga berat badan ideal agar beban sendi menjadi
ringan
5.
memakan makanan, seperti: kedelai, buah, dan ikan
Terapi obat :
1.
obat
antiradang dan nyeri
2.
suplemen
untuk menumbuhkan tulang rawan
3.
obat
pelumas sendi yang disuntikkan ke sendi
Pencegahan :
C) Pada
otot
1. selalu melakukan pemanasan agar otot tidak tegang
2. Kram biasanya bisa dicegah dengan tidak segera berolahraga
setelah makan dan dengan peregangan otot secara perlahan sebelum olahraga atau
pergi tidur. Peregangan membuat otot dan tendon lebih fleksibel dan sedikit
mungkin berkontraksi secara spontan. Tidak mengkonsumsi kafein (misalnya, pada
kopi atau coklat) dan tidak merokok juga membantu untuk mencegah kram.
Obat-obatan yang merangsang, seperti ephedrine atau pseudoephedrine (yang
mengandung dekongestan pada banyak sekali obat-obatan di toko), harus tidak
digunakan jika kram adalah sebuah masalah. Minum banyak cairan (terutama sekali
minuman ringan yang mengandung potassium) setelah olahraga juga membantu
mencergah kram.
3. jangan membawa barang yang berar
4. Mempertahankan
atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup
5. Melakukan olah raga dengan beban
6. Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu).